JAKARTA - Rasa segar yang muncul setelah minum kopi sering kali dikaitkan dengan kandungan kafein pada minuman tersebut. Namun, menurut studi terbaru, rasa segar setelah minum kopi ternyata tak hanya disebabkan oleh kafein.
Studi terbaru ini dilakukan oleh tim peneliti dari School of Medicine di University of Minho, Portugal. Studi ini dilakukan untuk mengetahui efek meminum kopi pada otak.
Dalam studi ini, tim peneliti melibatkan 83 orang dewasa sebagai partisipan. Para partisipan lalu dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 47 orang dan kelompok kedua terdiri dari 36 orang.
Saat studi berlangsung, kelompok pertama menjalani tes pemindaian MRI sebelum meminum kopi. Mereka lalu menjalani tes pemindaian MRI kedua, sekitar 30 menit setelah meminum secangkir kopi.
Hasil studi menunjukkan bahwa ada penurunan aktivitas pada area otak yang bertanggung jawab untuk membuat tubuh beristirahat setelah partisipan meminum kopi atau larutan kafein murni. Hal ini mengindikasikan bahwa kedua minuman tersebut dapat membantu orang-orang untuk merasa lebih segar dan siap menjalani hari.
Namun, tim peneliti juga menemukan adanya perbedaan aktivitas otak pada kedua kelompok tersebut. Hasil pemindaian MRI menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat meningkatkan aktivitas pada area tertentu di otak.
Area otak yang mengalami peningkatan aktivitas adalah area-area yang berkaitan dengan ingatan jangka pendek, atensi, serta fokus. Hal serupa tak ditemukan pada partisipan yang hanya meminum larutan kafein murni.
Dari temuan ini, tim peneliti menilai efek menyegarkan setelah minum kopi tak hanya berasal dari kafein saja. Menurut tim peneliti, cita rasa serta aroma kopi juga turut membantu orang-orang menjadi lebih awas dan segar, meski kopi yang mereka minum tak mengandung kafein.
Akan tetapi, rasa dan aroma kopi hanya dapat memberikan efek menyegarkan bagi orang-orang yang memang terbiasa atau suka minum kopi. Orang-orang yang jarang minum kopi mungkin tak akan merasakan efek yang sama.
Adjunct professor di bidang neurosains dari Johns Hopkins University School of Medicine, Mark Mattson, yang tak terlibat dalam studi menilai temuan ini tak mengejutkan. Alasannya, orang-orang kerap membangun hubungan dengan pengalaman sensori tertentu yang kemudian mempengaruhi reaksi mereka.
Dalam hal kopi, orang-orang kerap menghubungkan aroma dan rasa kopi dengan perasaan siap dan berenergi. Oleh karena itu, mereka bisa merasa lebih segar setelah terpapar oleh aroma dan rasa kopi.
"Ketika Anda meminum kopi, Anda mengaktivasi area otak yang terlibat dalam persepsi rasa kopi (dan) persepsi aromanya," ungkap Mattson, seperti dilansir NBC News pada Senin (3/7/2023)
Efek menyegarkan dari kopi juga bisa berasal dari kandungan zat kimia lain yang terdapat pada kopi. Beberapa studi terhadap hewan menemukan bahwa kopi memiliki sekumpulan zat kimia bernama epicatechins yang dapat meningkatkan daya ingat.
Mattson menyebut, studi terbaru ini masih memiliki beberapa keterbatasan. Studi berskala lebih besar perlu dilakukan untuk memperkuat temuan ini.
Terlepas dari itu, dr Uma Naidoo dari Harvard Medical School mengatakan kopi bukan satu-satunya minuman yang mengandung kafein. Minuman energi dan soda juga memiliki kandungan kafein. Namun, bila dibandingkan dengan jenis minuman tersebut, kopi merupakan opsi yang lebih sehat.
"Kopi memiliki kafein, tetapi juga kaya akan antioksidan dan memiliki beberapa jenis polifenol," ujar dr Naidoo.
Sumber: Republika