JAKARTA - Brain fog merupakan salah satu keluhan yang umum dialami oleh sebagian orang setelah terkena Covid-19. Kondisi ini dapat membuat penderitanya sulit berkonsentrasi dan tidak bisa fokus ketika memikirkan suatu hal.
"Brain fog bukanlah sebuah penyakit, tetapi gejala dari kondisi atau penyakit tertentu yang bisa mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir dan mengingat," jelas Direktorat Jenderal pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, seperti dikutip dari laman resmi mereka pada Kamis (6/7/2023).
Orang-orang yang mengalami brain fog atau kabut otak biasanya memiliki beberapa keluhan. Sebagian di antaranya adalah sakit kepala, berpikir lebih lambat dari biasanya, membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas sehari-hari, merasa bingung, sulit mengatur pikiran, hingga mudah lupa.
Bila dibiarkan begitu saja, brain fog bisa memengaruhi produktivitas penderitanya. Kabar baiknya, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi keluhan brain fog.
Psikiater dr Daniel Amen mengatakan salah satu hal yang dapat dilakukan adalah menerapkan kebiasaan yang menunjang kesehatan otak. Hal lain yang juga dapat membantu adalah mengonsumsi suplemen antiperadangan.
Menurut dr Amen, ada tiga jenis suplemen yang bisa membantu mengatasi brain fog. Ketiga jenis suplemen tersebut adalah kurkumin, quercetin, dan asam lemak omega 3.
"Saya pikir ini bisa sangat membantu," ujar dr Amen, seperti dilansir Express, Kamis (6/7/2023).
Terkait kebiasaan yang menunjang kesehatan otak, salah satu kebiasaan yang dianjurkan oleh dr Amen adalah tidur yang cukup. Dokter Amen merekomendasikan orang-orang dengan keluhan brain fog untuk mendapatkan tidur setidaknya delapan jam per malam.
Kualitas tidur di malam hari juga perlu dijaga dengan baik. Oleh karena itu, dr Amen juga menganjurkan orang-orang untuk memasang fitur penyaring cahaya biru pada semua gawai yang mereka gunakan. Fitur ini bisa dipasang pada gawai sejak matahari mulai terbenam.
Dokter Amen juga menyarankan orang-orang untuk melatih fokus mereka sesaat sebelum tidur dan setelah bangun tidur. Latihan yang dilakukan cukup sederhana, seperti memikirkan hal-hal yang berjalan baik selama beraktivitas seharian, sesaat sebelum tidur.
Lalu, sesaat setelah bangun, berikan afirmasi kepada diri sendiri bahwa hari itu akan berjalan dengan baik. Menurut dr Amen, cara yang sederhana ini bisa membantu otak untuk fokus pada hal-hal yang positif.
Rekomendasi serupa juga diberikan oleh Direktorat Jenderal pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi untuk mengatasi brain fog menurut Direktorat Jenderal pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI:
1. Tidur cukup
2. Coba hal baru
3. Hindari multitasking
4. Latih memori otak
5. Istirahat mental
6. Aktif terlibat secara sosial
7. Terlibat dalam pemikiran mendalam
8. Terapkan pola hidup sehat
9. Menambah nutrisi dengan konsumsi enam jenis suplemen, yaitu vitamin D, omega 3, magnesium, vitamin C, vitamin B kompleks, dan L-theanine.
Orang yang mengalami brain fog setelah terpapar Covid-19 juga dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis. Dengan begitu, penderita brain fog juga bisa mendapatkan rekomendasi pengobatan yang dapat membantu mengatasi keluhan mereka.
Dokter Amen menyebut, ada beberapa kondisi lain yang dapat memicu terjadinya brain fog selain Covid-19. Kondisi seperti obesitas, stres, ketidakseimbangan hormon, alergi makanan, hingga peradangan. Apa pun penyebabnya, dr Amen mengatakan keluhan brain fog bisa diatasi dengan menerapkan kebiasaan yang menyehatkan otak dan mengonsumsi suplemen antiperadangan.
Sumber: Republika