Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berencana untuk mendirikan pusat pelatihan untuk melatih negara-negara untuk memproduksi vaksin mRNA. Tempat tersebut dibangun untuk melatih negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dalam memproduksi vaksin mRNA sendiri.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus tidak menyebutkan negara-negara yang akan terlibat dalam perluasan proyek tersebut. Ia mengaku akan menjelaskan rincian lebih lanjut.
"Namun, sejauh ini ada 20 negara telah menyatakan minatnya untuk mendapatkan pelatihan tentang pengembangan vaksin mRNA dari hub global di Afrika Selatan," katanya dikutip dari Channel News Asia pada Kamis (24/2).
Para menteri kesehatan dari Korea Selatan, Serbia, Vietnam, Argentina dan menteri luar negeri Indonesia dijadwalkan untuk mengambil bagian dalam briefing WHO di hub transfer teknologi.
Berita itu muncul setelah badan PBB itu mendirikan pusat transfer teknologi di Cape Town, Afrika Selatan tahun lalu. Pusat transfer teknologi itu memberikan pengetahuan kepada perusahaan-perusahaan dari negara-negara miskin dan berpenghasilan menengah untuk memproduksi vaksin Covid-19 berdasarkan teknologi mRNA.
Pekan lalu, enam negara Afrika, Mesir, Kenya, Nigeria, Senegal, Afrika Selatan, dan Tunisia mendaftar sebagai yang pertama di benua itu yang menerima teknologi untuk memproduksi vaksin mRNA dalam skala dan sesuai dengan standar internasional. []
Sumber: Republika