Berapa lama pandemi berlangsung?
Catatan sejarahnya jelas — Jika Anda masih hidup pada tahun 1918, pandemi berlangsung sekitar dua bulan.
Kita hanya perlu melihat frekuensi artikel surat kabar di media AS tentang Flu Spanyol untuk yakin akan hal ini. Hampir semua diterbitkan dari pertengahan September hingga pertengahan November 1918. Hanya di beberapa kota perhatian media tentang Flu Spanyol mencapai Desember, tetapi sebagian besar mengatakan bahwa itu akan berakhir.
Dalam hal tindakan pembatasan sosial, pandemi 1918 hanya berlangsung selama satu bulan di New York City, dan di bawah dua bulan di kota-kota seperti Philadelphia dan Washington DC Di Boston, tindakan pembatasan berlaku mulai 25 September hingga 21 Oktober. Di Pittsburgh, kota Amerika yang paling terpukul dalam hal kematian per kapita, pembatasan berlangsung enam minggu, dari 4 Oktober hingga pertengahan November.
Tidak ada tindakan pembatasan di AS selama lebih dari dua bulan; dan tentunya tidak selama 12 sampai 18 bulan, atau bahkan dua tahun.
Juga, catatannya jelas — segera setelah tindakan pembatasan jangka pendek itu dihapus, pandemi tidak kembali ke kota-kota Amerika.
Jadi, dari mana klaim pandemi dua tahun seperti itu berasal?
Ini didasarkan pada gagasan 'gelombang' flu yang pertama kali diumumkan pada tahun 1921 oleh Dr Warren T. Vaughn, dan kemudian diadopsi oleh para sarjana modern yang ingin menemukan pola dalam perkembangan Flu.
Gagasan tentang 'gelombang' ini sendiri sangat mencurigakan dan layak untuk dilihat lebih dekat. Penyakit menyebar di masa perang Eropa pada tahun 1916–1918: tifus, demam berdarah, radang paru-paru, kolera, dan lain-lain. Apa yang sebenarnya diderita orang sulit untuk dikatakan karena gejalanya bisa serupa dan pengobatan modern masih dalam masa pertumbuhan. Banyak penyakit yang dikelompokkan ke dalam kategori "influenza", tanpa pengawasan medis yang ketat."
Sumber: John Varoli - Debunking 5 popular (and false) notions about the 1918 Spanish Flu