Hati-Hati dengan Makanan Ini, Bisa Picu Lonjakan Kadar Gula Darah dengan Cepat

 


JAKARTA - Ahli diet sekaligus pakar diabetes dari Inggris, Claire Lynch, mengatakan karbohidrat yang sangat sederhana dan diproses bisa meningkatkan kadar gula darah. Menurut dia, makanan seperti itu bisa diserap dan dipecah menjadi glukosa dengan cukup cepat, yang berarti kadar gula darah dapat segera naik setelah memakannya.

Contoh karbohidrat sederhana termasuk kue, biskuit, serta makanan yang berbahan dasar gula, air, dan sirup fruktosa (confectionery). Yang lainnya termasuk produk kue, minuman manis, roti tawar, nasi, dan pasta.

"Makanan seperti itu menghilangkan kandungan seratnya. Padahal, serat bisa mengontrol kadar gula darah dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama," kata Lynch, seperti dilansir dari Express, Senin (10/7/2023).

Dengan mengonsumsi makanan yang diproses, seseorang akan lebih mudah merasa lapar lagi setelahnya. Itu kemudian bisa menyebabkan makan berlebihan.

Makan berlebihan, secara konsisten dari waktu ke waktu, dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Ini merupakan salah satu faktor risiko utama untuk terkena diabetes tipe 2, di samping memiliki kadar gula darah tinggi.

"Diabetes tipe 2 sebagian besar disebabkan oleh faktor pola makan dan gaya hidup," jelas Lynch.



Meskipun gula darah tinggi adalah gejala penyakit ini, penyebab resistensi insulin adalah karena penumpukan lemak di hati dan sel otot. Menurut Lynch, penumpukan ini terjadi karena pola diet ala Barat yang tinggi akan makanan hewani dan makanan yang diproses.

Kedua hal ini meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2 karena tinggi lemak, padat energi (tinggi kalori), dan sangat rendah serat. Kelebihan lemak dan energi dari asupan makanan akan disimpan sebagai lemak di dalam tubuh dan dapat masuk ke dalam sel otot serta hati, menyebabkan resistensi insulin.

"Tetapi makanan tinggi serat dapat mengatasi diabetes tipe 2. Ketika Anda memusatkan pola makan pada makanan nabati, Anda bisa mengatasi akar penyebab diabetes yakni resistensi insulin," kata Lynch.

Sumber: Republika 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama